Sabtu, 24 November 2012

Daftar Tempat Wisata Di Kota PARIS

1. Arc de Triomphe - monumen di tengah Place de l'Étoile, merayakan kemenangan Perancis dan menghormati semua yang gugur dalam pertempuran. 2. Conciergerie - Terletak Île de la Cité, merupakan bangunan pertengahan yang sebelumnya digunakan sebagai penjara dimana beberapa anggota ancien régime menetap sebelum kematiannya selama Revolusi Perancis. 3. Menara Eiffel - pembangunan "sementara" oleh Gustave Eiffel untuk Pameran Universal 1889. 4. Les Invalides - Museum dan pemakaman banyak tentara terkenal Perancis, termasuk Napoleon. 5. Louvre - galeri seni besar. 6. Montmartre - salah satu distrik terkenal di Paris, terletak di bukit dan memiliki Basilica of the Sacré Cœur dan Place du Tertre. 7. Notre Dame de Paris (Katedral Notre Dame) di Île de la Cité - bangunan abad ke-12 Paris 8. Palais Garnier - gedung opera pusat Paris, dibangun pada periode Kekaisaran Kedua. 9. Grand Palais - sebuah ruang pameran kaca dibangun untuk Pameran Paris 1900. Sainte-Chapelle - juga terletak di Île de la Cité, merupakan kapel istana Gothik abad ke-13. 10. Panthéon - gereja dan makam sejumlah orang Perancis terkenal. 11. Sorbonne - Universitas Paris, pusat Latin Quarter Paris. 12. Replika Patung Liberty - versi kecil patung di pelabuhan New York City yang diberikan Perancis kepada Amerika Serikat tahun 1886, terletak di Île des Cygnes di Seine. Versi lain terletak di Kebun Luxembourg. 13. Place des Vosges - taman di distrik Marais yang dibangun oleh Henry IV Pemakaman Père Lachaise 14. Air Mancur Wallace, tersebar di seluruh kota. 15. Replika Api Liberty, api yang dipegang oleh Patung Liberty. 16. Centre Georges-Pompidou - memiliki Museum Seni Modern Paris. 17. Parc de la Villette - memiliki Cité des Sciences et de l'Industrie, sebuah museum ilmiah, dan Cité de la Musique yang merumahkan berbagai institusi musik, museum, dan ruang konser.

Paris, Kota Indah Sejuta Pesona

Siapa sih yang nggak tahu Paris? La ville des lumières ini nampaknya sudah sangat terkenal di berbagai belahan dunia. Ada yang bilang Paris itu romantis, sehingga tidak sedikit orang yang menjadikan Paris sebagai sasaran berbulan madu mereka, atau setidaknya tempat untuk wisata. Mendengar kata Paris, tentu saja pikiran kita tidak lepas dari La Tour Eiffel, menara kokoh dan cantik ini berhasil menarik ribuan wisatawan setiap harinya. Biasanya menara ini merupakan tujuan paling pertama para wisatawan. Namun, tidak lengkap rasanya jika kita tidak naik hingga puncak atasnya. Dengan bermodal 12 euro, kita dapat menikmati pemandangan indah seluruh Paris dari puncak Eiffel. Namun, harus memiliki kesabaran ekstra ketika mengantri untuk beli tiket dan mendapat giliran lift nya. Untuk mengelilingi kota Paris, dapat menggunakan navette, atau seperti bis wisatawan yang mengelilingi hampir seluruh objek wisata di Paris, harganya bervariasi, tergantung paket yang diambil. Alternatif lain adalah menggunakan batobus, batobus adalah kapal besar yang melintasi sungai Seine, yang jalurnya memang mengelilingi kota Paris Intramuros. Namun kekurangannya, kita tidak bisa turun untuk mengambil foto atau melihat peninggalan sejarah di setiap objek wisata, tapi hanya melintasi saja. Atau bagi para backpacker yang menginginkan harga lebih murah, bisa menggunakan metro dan RER dengan membeli tiket untuk sehari. Tidak usah meragukan transprotasi di Paris, metro dan RER nya selalu ada tiap 4 menit sekali, dan hampir tidak pernah telat. Tapi jika anda memilih opsi yang terakhir ini, pastikan kaki anda kuat untuk berjalan dan berdiri di metro, karena memang budaya di Paris seperti itu. Dan pastikan juga anda cukup pandai dalam membaca peta jalur transciliens metro dan RER tersebut, karena sangat berbeda dengan di Indonesia, metro merupakan sarana transportasi utama di Paris, jumlahnya sangat banyak dan menghubungkan ratusan stasiun di kota tersebut. Objek wisata lainnya adalah Grande Arche La Defense, monumen yang terletak di pusat perekonomian dan industri di kota Paris. Sekilas wilayah tersebut mirip kota Jakarta, dimana gedung-gedung tinggi dan perkantoran menjulang. Sangat berbeda dengan bagian kota yang lainnya. Ada pula Arc de Triomphe, itu semacam tugu perjuangan untuk menghormati dan mengenang ribuan tentara Perancis yang gugur ketika berperang. Tepat di depan tugu ini, adalah jalanan lurus Champs Elysées, toko-toko dengan merk terkenal yang mahal harganya berjejer disini, sangat tepat untuk anda yang memiliki uang sangat berlebih dan hobi shopping. Jika anda terus mengikuti Avenue Champs Elysées ini, anda akan menemukan Musée du Louvre, museum yang sangat luas dan tidak cukup dikunjungi dalam satu hari. Di museum ini lah kita dapat menemukan piramida yang sebelumnya sempat menjadi kotroversi karena sebagian besar warga Perancis menganggap Piramida tersebut merusak indahnya kota Paris. Tapi kalau mau melihat piramida seperti itu sih bisa datang ke Departemen Pertanian Jakarta :p Lanjut mengikuti jalan tersebut, anda akan menemukan Musée d’Orsay dan Pont d’Alma. Jembatan yang terletak di depan museum satu itu dipenuhi gembok! Mitosnya sih, jika sepasang kekasih datang dan menggantungkan gembok yang ada ukiran nama mereka berdua disana, cinta mereka akan abadi. Mau mencoba? Lanjut jalan lagi, dan sampailah kita ke Notre Dame dan Hotel de Ville. Oiya, di gereja Notre Dame, ada titik 0 kilometernya Paris, dan kalau kita berdiri di atas titik tersebut, katanya kita pasti akan kembali lagi ke Paris. Wah banyak mitos juga ya di kota ini! Dekat Hotel de Ville, kita akan menemukan chinatown yang menjual banyak souvenir dengan harga yang sangat terjangkau. Gak dimana-mana etnis ini selalu ada yah! Jangan lupa pula mengunjungi Bassilica Sacré Coeur, gereja katolik yang sangat terkenal dengan ukiran indahnya ini terletak di perbukitan utara Paris. Sejarahnya dulu, tempat ini banyak digunakan para seniman untuk mencari ilham. Dan sampai saat inipun masih seperti itu. Rasanya nikmat sekali menikmati secangkir wine manis yang hangat sambil mendengarkan musik jalanan dan memandang pesona kota Paris dari bukit ini. Satu lagi mitos yang sampai saat ini membuat saya menanyakan kebenarannya. Semua objek wisata yang ada di kota tersebut memang berada dalam satu garis lurus, dan itu sudah terbukti. Dan katanya, jika garis tersebut terus dipanjangkan, akan mengarah dan satu garis dengan Ka’bah. Konon katanya Napoleon dulu beragama Islam. Benar tidaknya, tidak ada yang tahu, namanya juga mitos.

Minggu, 04 November 2012

Pengusaha Muda Yang Sukses Dengan Boneka Anatomi

Mengawali bisnis di usia muda ternyata memberikan banyak pembelajaran dan pengalaman unik bagi tiga mahasiswi Jurusan Keperawatan Universitas Indonesia (UI), yakni Yunara Ningrum Nasution, Syifa Fauziah, dan Manggarsari. Meskipun sekarang ini mereka masih disibukan dengan tugas-tugas utama di bangku perkuliahan, namun ketiga dara cantik ini tidak mengubur jiwa entrepreneur dalam dirinya dan mulai membuka peluang usaha yang sesuai dengan bidang pendidikannya. Memiliki latar belakang pendidikan di bidang kesehatan, tiga remaja yang rata-rata berusia 23 tahun ini berinisiatif membuat boneka anatomi yang dilengkapi dengan organ tubuh seperti layaknya manusia. Tidak seperti boneka anatomi lainnya yang sering kita temui di laboratorium, boneka anatomi buatan Manggar, Syifa, dan Yunara memiliki bentuk yang cantik dan bagian perutnya bisa dibedah untuk memberikan edukasi kepada anak-anak tentang organ penting dalam tubuh manusia, seperti misalnya paru-paru, jantung, hati, lambung, usus besar, maupun usus halus. Perjalanan Menuju Sukses Berawal dari obrolan ringan di Kampus Keperawatan Universitas Indonesia, Manggar, Syifa, dan Yunara segera mewujudkan ide segarnya dengan mencari tukang jahit yang bisa memproduksi boneka dan pakaiannya. Setelah melewati beberapa kali uji coba, akhirnya mereka menemukan bentuk yang paling proporsional dan menjadikan boneka tersebut sebagai sampel produk bagi calon konsumennya. Setelah mendapatkan respon yang cukup bagus dari orang-orang di sekitarnya, mereka mulai menggandeng pabrik boneka yang ada di kota mereka untuk memproduksi boneka anatomi secara massal. Awalnya Manggar, Syifa dan Yunara memproduksi 100 buah boneka dan memakan biaya produksi sekitar Rp 15 juta. Meskipun modal yang dibutuhkan tidaklah murah, namun dengan bantuan modal dan moril dari pihak kampus, tiga sekawan ini bisa mewujudkan impian besar yang mereka miliki. Mengusung nama “Heuphoria” sebagai merek bonekanya, ketiga mahasiswi semester akhir ini mencoba menggabungkan dua kata utama yaitu Health (kesehatan) dan Euphoria (kesenangan) untuk mengajak para konsumen agar bisa lebih peduli dengan kesehatan. Selain itu, dibarengi dengan visi dan misi yang mereka miliki, kehadiran Heuphoria diharapkan bisa memperkenalkan dunia kesehatan kepada masyarakat, khususnya bagi anak-anak yang berusia dibawah 12 tahun. Dibandrol dengan kisaran harga Rp 100.000,00 – Rp 200.000,00 per boneka, sekarang ini Heuphoria bisa mengantongi omset hingga Rp 3,5 juta setiap bulannya. Penjualan tersebut mereka dapatkan dengan aktif di media online seperti jejaring sosial, blog, email, serta menjalin kemitraan dengan para reseller yang tersebar di beberapa kota besar seperti Bandung, Yogyakarta, Magelang, Kudus, Palembang, Medan, dan lain sebagainya. Kreativitas dan inovasi baru yang diciptakan ketiga mahasiswi keperawatan tersebut, kini tidak hanya memberikan tambahan penghasilan untuk membayar uang kuliah, namun juga mengantarkan mereka menjadi salah satu pengusaha muda yang sukses dengan boneka anatomi. Semoga informasi kisah pengusaha sukses yang kami angkat pada pekan ini bisa memberikan sedikit manfaat bagi para pembaca dan menginspirasi seluruh mahasiswa di Indonesia untuk tidak takut dalam berkarya. Maju terus bisnis mahasiswa dan salam sukses.